Beranda | Artikel
Hukum Darah yang Keluar Sebelum Melahirkan
Rabu, 5 Oktober 2016

Darah yang Keluar Sebelum Melahirkan

Jika keluar cairan atau darah sebelum melahirkan, apakah masih wajib shalat?

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Apabila keluar cairan sebelum proses persalinan, apakah tetap wajib shalat?

Kewajiban shalat dalam hal ini tergantung apakah dia mengalami nifas atau tidak. Jika dia mengalami nifas, tidak boleh shalat. Sebaliknya, jika tidak nifas, maka wajib shalat.

Untuk mengetahui apakah darah yang keluar itu terhitung nifas atau tidak, kita simak penjelasan para ulama berikut ini,

Ada 2 cairan yang keluar menjelang proses persalinan,

Pertama, cairan bening atau semua cairan selain darah

Wanita yang mengeluarkan cairan selain darah, menjelang persalinan, seperti ketuban pecah, atau rembes,  tidak dihukumi sebagai nifas. Karena nifas bentuknya darah. Sementara cairan ini bukan darah.

Mengenai hukum cairan ini, para ulama menggolongkannya sebagai ifrazat (keputihan). Yaitu lendir yang umumnya bening, keluar dari organ reproduksi wanita, selain madzi dan mani.

Para ulama menjelaskan hukum keputihan (ifrazat) sebagaimana ruthubah (lendir yang selalu membasahi organ reproduksi wanita).

Mengenai kejelasan hukumnya, anda bisa mempelajari artikel ini; Apakah Keputihan itu Najis

Imam Ibnu Utsaimin pernah ditanya tentang hukum cairan bening yang keluar 3 hari sebelum lahiran, disertai kontraksi. Apakah termasuk nifas?

Jawab beliau,

هذا ليس بنفاس ؛ لأن النفاس هو الدم ، وليس الماء

“Ini bukan nifas, karena nifas bentuknya darah, dan bukan cairan bening. (Fatawa Nur ‘ala ad-Darb, Fatawa Thaharah – bab haid).

kedua, cairan darah

Apabila keluar darah sehari atau 2 hari sebelum persalinan maka bisa dihukumi nifas jika disertai tanda-tanda lahiran, seperti kontraksi, pembukaan atau rasa sakit.

Dalam kasyaf al-Qana’ dinyatakan,

فإن رأت الدم قبل خروج الولد بثلاثة أيام فأقل بأمارة كتوجع فهو نفاس كالخارج مع الولادة

Jika wanita melihat darah 3 hari atau kurang dari itu sebelum bayi lahir, disertai tanda kelahiran seperti rasa sakit, maka statusnya nifas. Sebagaimana darah yang keluar ketika persalinan.  (Kasyaf al-Qana’, 1/219).

Imam Ibnu Utsaimin memberikan batasan tentang nifas,

أن النفاس هو الدم الخارج مع الولادة أو قبلها بيومين أو ثلاثة مع الطلق ، وأما الماء فليس من النفاس

Nifas adalah darah yang keluar ketika persalinan atau 2 atau 3 hari sebelum persalinan disertai kontraksi. Sementara cairan bening, bukan nifas. (Fatawa Nur ‘ala ad-Darb, Fatawa Thaharah – bab haid).

Berdasarkan beberapa keterangan di atas, bisa kita simpulkan, cairan yang keluar ketika mendekati persalinan bisa terhitung sebagai nifas, jika

[1] Bentuknya darah dan bukan cairan bening

[2] Mendekati proses persalinan. Jika masih jauh dari proses persalinan, bukan nifas

[3] Disertai tanda-tanda melahirkan, seperti kontraksi atau rasa sakit atau pembukaan.

Allahu a’lam.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)


Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/28415-hukum-darah-yang-keluar-sebelum-melahirkan.html